Tenaga
Listrik Otak
Suatu
penelitian yang dilakukan oleh Neurosains Komputasional di University of
California menyebutkan bahwa otak memiliki tenaga listrik. Pada penelitian
tersebut dilakukan pengukuran aktivitas tenaga listrik otak pada orang-orang
yang aktif bergerak. Tenaga listrik itulah yang menjadi sinyal untuk mengirimkan
perintah-perintah ke otot, sehingga membuat bagian tubuh bergerak.
Contohnya
saja ketika kita sedang menulis, otak akan mengirimkan sinyal perintah ke otot,
yang kemudian dapat menggerakkan anggota badan. Itulah yang dimaksud tenaga
listrik otak.
Teknologi
Memanfaatkan Tenaga Listrik Otak
Tenaga
listrik otak dapat dimanfaatkan untuk membuat seseorang termotivasi atau
tergerak. Dengan sebuah teknologi, tenaga listrik otak ternyata dapat
dimanfaatkan untuk menjadi sebuah solusi bagi orang-orang yang menderita kelumpuhan.
Orang
yang mengalami kelumpuhan tidak bisa menggerakkan anggota badan mereka. Itu
karena ada bagian pada otak yang tidak dapat berfungsi untuk mengirimkan
perintah kepada otot. Dengan munculnya teknologi tersebut, tenaga listrik otak
dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan bagian tubuh orang yang mengalami
kelumpuhan.
Menurut
Daniel Ferris, yakni seorang professor di School of Kinesiology, Universitas
Michigan yang juga seorang penulis yang menjabarkan penelitian tersebut, teknologi
ini bekerja dengan menggunakan pikiran pasien untuk menggerakkan anggota
badannya.
Joe
Gwin, yang merupakan penulis pertama dari makalah tersebut juga mengatakan
bahwa hasil dari teknologi itu tidak dapat menggerakkan badan pasien dalam seketika.
Tapi adanya teknologi yang memanfaatkan tenaga listrik otak tersebut mampu
membuka peluang bagi penderita kelumpuhan untuk bisa menggerakkan tubuh mereka.
Hal itu bisa saja terjadi dengan cara merekam gelombang energi otak ketika subyek
sedang bergerak.
Teknologi
tersebut bisa menunjukkan dimana dan kapan bagian-bagian otak diaktifkan ketika
subyek bergerak, contohnya jika sedang tertawa, berbicara dan berjalan atau
berlari. Contohnya ketika berjalan, otak akan mengirimkan sinyal atau perintah
ke otot.
Teknologi
tersebut bisa membantu para ilmuwan untuk mengetahui dimana impuls otak
terjadi. Dengan begitu para ilmuwan bisa mengembangkan berbagai aplikasi dari
informasi tersebut. Berbeda dari sebelumnya, dulu para ilmuwan hanya bisa
mengukur aktivitas atau tenaga listrik otak pada pasien-pasien yang tidak
bergerak.
Aktivitas
listrik otak datang dari berbagai sumber. Banyaknya sumber suara tersebut bisa
menghasilkan aktivitas listrik otak yang berlebihan. Hal tersebut bisa diibaratkan
seperti sebuah mikrofon yang berada di tengah-tengah simfoni, yang hanya dapat
dibedakan oleh instrumen di wilayah-wilayah tertentu. Contohnya adalah wilayah
I dengan obo yang ada di kursi pertama, pasti berbeda dengan wilayah II yang
terdapat biola di kursi pertama.
Cara
Mengukur Aktivitas Otak
Beberapa
sensor akan dilekatkan pada sebuah subjek yang sedang bergerak, ketika sedang
berjalan atau berlari pada alat treadmill. Dengan begitu para peniliti bisa mengukur
aktivitas otak yang sebelumnya sudah teridentifikasi. Setelah itu para peneliti
menggunakan pencitraan resonansi magnetik pada bagian kepala. Dengan begitu
asal sumber listrik otak tersebut dapat diketahui. Cara ini lebih efektif
karena aktivitas otak yang dituju dapat diketahui tanpa harus terganggu dengan
aktivitas lain yang tidak berasal dari otak.
Ferris
juga menyatakan bahwa penelitian ini tidak mungkin dilakukan beberapa tahun
yang lalu. Tapi sekarang ada berbagai alasan yang mendukung para ilmuwan untuk
melakukan penelitian ini. Penelitian ini semakin didukung dengan penemuan alat
komputasional oleh para kolega di Swartz Center for Computational
Neuroscince. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur secara non invasif
pada sebuah subyek. Alat ini dapat memudahkan para ilmuwan untuk melakukan
penelitian terhadap subyek-subyek yang bergerak. Kini mereka bisa melakukan
pengukuran aktivitas impuls pada otak pada orang yang sedang berjalan atau
berlari.
Kini
teknologi tersebut juga dilirik oleh dunia militer. Dengan memanfaatkan
teknologi tersebut, performa para tentara bisa diukur. Kapan tentara tersebut
dalam performa sangat baik atau dalam puncak performa. Dengan begitu pihak
militer bisa mengetahui kapan informasi dapat terserap dengan baik oleh para
tentara, sehingga pertahanan dan penyerangan bisa dilakukan secara maksimal
karena para tentara dapat menyerap informasi yang diberikan dengan baik.
Selain
bermanfaat bagi kesehatan dan militer, teknologi ini juga dapat dimanfaatkan
oleh organisasi atau perusahaan. Dengan mengetahui interaksi antara otak dan
tubuh, impuls otak dapat diukur ketika sedang melakukan suatu aktivitas. Dengan
begitu energi listrik otak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu kita
juga bisa mengetahui aktivitas otak ketika sedang melakukan sesuatu.
Manfaat
Dengan
teknologi ini para ilmuwan berpendapat bahwa aktivitas otak pada setiap pasien
berbeda-beda terkait dengan gangguan neurologisnya. Gwin menambahkan bahwa para
peneliti tersebut bisa menargetkan rehabilitasi pada pasien yang mempunyai
gejala-gejala sama. Teknologi ini juga
digunakan untuk mendesain jenis perawatan yang sesuai pada pasien, hal itu
karena kondisi otak setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu dengan pasien
memikirkan kakinya bisa bergerak, dapat menambah satu langkah bagi pasien yang
mengalami kelumpuhan mempunyai harapan untuk bisa meggerakkan anggota tubuhnya.
Semoga
dengan adanya teknologi ini bisa membuat orang-orang yang mengalami kelumpuhan
bisa termotivasi untuk bisa sembuh. Dengan terus memikirkan kakinya bisa
bergerak, kemungkinan pada suatu hari kaki penderita memang bisa bergerak.
Energi dari otak tersebut sangat kuat, jadi hal tersebut bisa saja terjadi. Mengingat
semua aktivitas yang dilakukan manusia berhubungan dengan gerakan tubuh,
sedangkan gerak tubuh tersebut dikontrol oleh otak. Disinilah peran penting
otak untuk menggerakkan bagian tubuh pada orang yang mengalami kelumpuhan.
Semoga
teknologi ini bisa menjadi solusi bagi dunia kesehatan dalam melakukan
rehabilitasi bagi orang yang mengalami kelumpuhan. Dengan begitu harapan pasien
untuk bisa sembuh akan semakin besar.